fandhy bonthaink - cintaku hanya untukmu

Klik Download Untuk Miliki Lagu ini

Kamis, 27 Januari 2011

Perdagangan Seks, Anak dan Bapak Dibui 21 Tahun


Pelaku Perdangan Seks Anak. (CNN)
TEMPO Interaktif, London - Pengadilan di Machester, Inggris, Rabu (26/1) waktu setempat, menghukum warga Rumania selama 21 tahun atas tuduhan penjualan manusia untuk budak seks.

Dalam persidangan, Marius Nejloveanu, 23 tahun, dan ayahnya Bogdan, 51 tahun, terbukti sedikitnya memasukkan lima wanita dari Rumania berusia antara 15 hingga 23 tahun untuk diperdagangkan sebagai pemuas syahwat pria hidung belang di Manchester, Birmingham, dan kota lainnya.

Atas bukti-bukti tersebut, pengadilan mengganjar Nejloveanu dengan kurungan penjara 21 tahun, sementara bapaknya Bogdan dibui selama enam tahun.

Seluruh korban, menurut hasil investigasi petugas, dijanjikan pekerjaan dan rumah di Inggris. Namun sebaliknya, ketika tiba di negara tujuan, gadis-gadis yang tergolong masih belia itu justru dijadikan budak seks.

Inspektur detektif Mike Sanderson dari kepolisian Machester mengatakan, "Salah satu korban yang berhasil diselamatkan memiliki mental seperti gadis berusia 10 tahun, namun faktanya dia berusia 22 tahun. Mereka mudah tersinggung, masih anak-anak, dan tak memiliki ketrampilan seperti orang dewasa."

Marius Nejloveanu juga kerap memerkosa mereka, memukul salah satu korban dengan gitar, dan mengancam mereka dengan pisau jika tak bersedia melayani nafsu bejatnya.

"Hampir semua perempuan itu pernah diperkosanya, mengalami kekerasan fisik, serta pencabulan," ujar jaksa Rachel Smith.

Sanderson menjelaskan, anak dan bapak pelaku kejahatan itu bekerjasama dengan apik. Keduanya bisa memperoleh $20 ribu (Rp 180 juta) per bulan dari penjualan jasa seks tehadap lima gaids-gadis itu selama 12 jam sehari. Praktek pelacuran ini, menurut polisi, telah berlangsung selama empat tahun.

Kejahatan Nejloveanu terbongkar berkat laporan seorang pekerja sosial yang menerima keluhan dari beberapa perempuan yang bekerja di bagian pijat di Shangri-La, Oktober 2008. Sejak itu polisi Inggris melakukan investigasi dan membekuk pelaku.

Dari hasil investigasi, polisi berhasil menyelamatkan dua orang gadis yang dieksploitasi selama beberapa hari. Selanjutnya, setelah dilakukan pengembangan polisi, ditemukan lagi tiga gadis bernasib sama.

"Ketiganya ditahan, kami mencoba berbicara namun mereka tak ingin berbicara dengan kami, sepertinya menolak kedatangan orang asing," papar Sanderson.

CNN  | CHOIRUL

Tidak ada komentar: