fandhy bonthaink - cintaku hanya untukmu

Klik Download Untuk Miliki Lagu ini

Senin, 24 Oktober 2011

Slank




No Bands Like Slank of 90′s

Judul di atas terinspirasi oleh tagline legendaris iklan ubin essenza yang sangat populer di dekade 90′an, tapi saya tidak akan membahas soal ubin di sini namun saya akan membahas soal Slank formasi 90′an (saat mereka masih bersama dengan Bongky Ismael Marcell, Indra Qadarsih, dan Parlin Burman atau Pay) yang dianggap ‘lebih Slank’ dibandingkan dengan Slank era sekarang. Formasi ini sendiri dimulai saat slank masuk di era rekaman, lebih tepatnya saat mereka merilis album pertama Suit Suit He..He (Gadis Sexy) pada tahun 1991. Saat itu mereka menjadi semacam air keras bagi industri musik Indonesia karena musik yang mereka mainkan lebih mengikuti pola rock n roll a la Rolling Stones, tidak seperti grup band rock lainnya yang mengikuti musik a la Godbless yang populer saat itu dengan album Semut Hitam (1988) dan Raksasa (1991) atau pola musik pop kreatif yang banyak diumbar saat itu. Hal ini dikuatkan dengan lagu-lagu yang nantinya dianggap sebagai awal perkenalan slank kepada masyarakat Indonesia : Memang, Apatis Blues, Maafkanlah, dan Bocah.
Lagu “Memang” sendiri adalah lagu yang seakan berkisah tentang masa-masa saat Slank masih belum memiliki album dan mereka mulai dianggap miring oleh masyarakat sekitar hingga drummer mereka Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim diputus oleh pacarnya akibat alasan tersebut. Awalnya lagu ini hanyalah sebuah lirik tanpa melodi yang ditulis sendiri oleh Bimbim sendiri dan hanya disimpan saja hingga suatu saat gitaris Parlin Burman (Pay) memainkan suatu melodi yang dianggap Bimbim sendiri layak dimasukkan sebagai iringan dari lagu tersebut. Lalu Bimbim menghubungi Indra Qadarsih untuk membuat iringan keyboard yang cocok untuk lagu tersebut hingga mereka merekamnya dalam album ini. Jadilah kemudian suatu lagu Rock n Roll yang ciamik pada saat itu, dimana lagu ini berkisah bahwa tidak selamanya terlihat slenge’an di luar orangnya akan slenge’an secara buruk dalam bersikap karena apa yang terlihat di dalam (yang tersirat) lebih bijaksana dan arif daripada melihat apa yang benar-benar terlihat di luar (yang tersurat). Dengan lagu ini saja, masyarakat sudah mulai mengurangi pandangan buruknya akan anak-anak Slank saat itu yang dianggap pengangguran tak berguna menjadi band paling berpengaruh di Indonesia hingga saat ini. Adapun  ” Apatis Blues”, sebuah lagu pesimistis yang diiringi aliran musik blues a la Slank. Lagu yang bercerita tentang berbagai masalah di Indonesia saat itu yang dilihat dari mata anak-anak Slank sendiri, mulai dari soal aborsi, kemiskinan, hingga korupsi yang dilakukan oleh Anggota DPR saat itu dimana mereka menuliskannya secara anak muda: yang mereka lihat adalah yang mereka tulis. Lalu lagu Maafkan, lagu romantis yang berkisah tentang penyesalan seorang cowok  akan pengalaman buruknya bercinta dengan seorang cewek yang dulunya bagaikan malaikat penolong bagi cowok tersebut. keunggulan lagu ini adalah permainan gitar pay yang mampu mengiringi permainan Keyboard yang cantik oleh Indra Qadarsih yang bermain pas untuk mengiringi lagu ini. Dibandingkan dengan lagu romantis lainnya yang pernah ditulis oleh Slank semisal “Ku tak Bisa”, lagu ini menjadi kunci ciri khas Slank yang membedakan diri dengan band lain yaitu orisinalitas. Sebab, pada lirik lagu ini ditulis suatu kata yang jarang dipakai pada lagu-lagu sebelumnya: muntah ( pada lirik secara lengkap” Yang membuatku muntah lepaskan dendam”) namun pada akhirnya tidak membuat pendengar merasa jijik atau tertawa sinis namun mampu menghayati mendalam karena lirik ini sebagai penjelas dari lirik sebelumnya (” Kau kecup bibirku saat ku muak
Muak dengan sesatnya asmara ” )sungguh pede namun sungguh romantis juga. Adapun lagu Bocah, lagu yang berkisah tentang anak-anak desa yang telah kehilangan masa kecilnya yaitu bermain akibat menjadi korban dari yang dinamakan ‘pembangunan’. Lagu yang disisipi iringan yang mengingatkan kita akan suasana desa yang indah ( di sini mereka memakai iringan ala pedesaan Jawa Barat)yang mampu membuat kita sejenak berpikir betapa kasihannya mereka, saat-saat dimana mereka bisa bermain dan mensyukuri anugerah Tuhan atas alam ini harus hilang.
Virus Slank kepada masyarakat Indonesia berlanjut lagi di tahun yang sama, dimana mereka merilis album kedua “Kampungan” dengan lagu-lagu unggulan : Pulau Biru, Mawar Merah, Terlalu Manis ( ada dua versi; jualan dan suka-suka), dan Teng teng Blues. Pulau biru adalah lagu andalan yang merupakan mimpi utopis dari anak-anak Slank akan suatu pulau yang indah, penuh cinta, tanpa perang dan salah paham. Entah mengapa mereka memilih kata ‘biru’ meskipun tidak ada sesuatu di lirik lagu tersebut yang berhubungan langsung dengan biru, apalagi film biru ( mungkin terinspirasi dari ini?). Sebuah lagu yang dibuka oleh permainan keyboard Indra Q dan dilanjutkan sampling kolintang bambu yang indah mengiringi permainan keybordnya dan dilanjutkan tarikan gitar Pay yang sangat rock n roll kemudian mulailah seluruh anggota Slank menyanyikan lirik lagu ini layaknya paduan suara kemudian pada bait kedua masuk tarikan rock n roll a la Kaka yang mendominasi paduan suara tersebut. Tidak ada lagu zaman sekarang yang mampu membuat pendengarnya terbius akan keindahan cinta selain lagu-lagu cinta yang terpaksa. Lagu selanjutnya adalah “Mawar Merah”, lagu ini tidak berkisah tentang seorang cowok yang akan memberikan ceweknya sekuntum mawar merah karena sudah ada lagu dangdut yang bercerita tentang itu juga akan terdengar murahan. Namun bagaimana seorang cowok yang slenge’an (deskripsi dari pengalaman mereka sendiri) dan ceweknya (yang nasibnya lebih baik) ingin agar si cewek tidak peduli akan hal tersebut dan tetap mencintainya karena sang cewek adalah mawar merah bagi cowok itu. Karena si mawar merah tersebut telah menjadi hidup dari si cowok tersebut. Adapun lagu legendaris Slank “Terlalu Manis” , lagu cinta yang berkisah tentang seorang cowok yang susah melupakan seorang cewek baik wajahnya maupun pengalamannya saat berduaan dengan si dia. (bersambung sorry soalnya sudah capek hehe)

 







CSC
Awalnya adalah terbentuknya Cikini Stones Complex (CSC), cikal bakal Slank pada Desember 1983. Kenapa Cikini Stone Complex? Karena awalnya band ini terdiri dari anak-anak SMA perguruan Cikini. Di band inilah Bimo Setiawan (dram), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bas), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal) mengekspresikan kesukaan mereka terhadap karya-karya Rolling Stones.

Alhasil, biarpun mereka mencoba warna lain tetap saja akan kembali lagi ke karya-karyanya Rolling Stones. Tapi sayang kemudian band ini dibubarkan. Bimo Setiawan atau lebih dikenal dengan sebutan Bimbim tetap bertekad untuk bermusik. Lalu bersama dua orang saudaranya Denny dan Erwan, ia membentuk Red Evil. Berbeda konsep dengan CSC, Red Evil mulai menyisipkan karya sendiri ketika mereka tampil membawakan karya-karyanya Van Halen.

Lahirnya Slank
Merasa nggak puas dengan satu gitaris, Bimbim pun mengajak serta Bongky yang saat itu tercatat sebagai gitaris Reseh Band. Namun kedatangan Bongky di Red Evil membuat mundur gitaris yang akan didampinginya. Penampilan mereka yang terkesan asal-asalan kadang urakan membuat mereka kerap disebut slenge’an oleh teman-temannya. Mulai saat itulah Red Evil pun berubah nama menjadi Slank dengan formasi awal, Bimbim, Erwan (vokal), Bongky (gitar), Denny (bas) dan Kiki (gitar). Sejak itu pula, rumah Bimbim di Jl. Potlot III/14 Pancoran, Jakarta Selatan dijadikan tempat ngumpul alias markas kelompok Slank.

Melihat Slank yang tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan Erwan pun memutuskan untuk serius kuliah di Bali. Posisi Erwan lantas digantikan Uti dan Lala. Tapi tak lama, Well Welly yang dulu menjadi vokalis CSC masuk menggantikan. Formasi Slank terus berubah hingga menjadi solid ketika Bimbim dan Bongky merekrut Kaka (vokal), Pay (gitar) dan Indra Q. (kibor). Mereka kemudian memutuskan serius di jalur musik mereka dan mencari jalur untuk rekaman. Adalah Indra Q. yang berhasil menemukan Slank dengan Budhi Soesatio.

Setelah mendengar demo yang disodorkan, Budhi yakin musik Slank akan disukai. Apalagi mereka berani menampilkan warna musik yang berbeda. Dari pop, rock, sampai etnik. "Saya pikir grup ini bakal memiliki daya hidup yang lama", tutur Budhi saat itu. Tak disangka album Suit-Suit... Hey Hey... (Gadis Sexy) yang menampilkan hits Memang dan Maafkan ini meledak. Bahkan dalam ajang BASF Award tahun 1991, mereka memperoleh predikat "Pendatang Baru Terbaik".Sejak itu, jadwal manggung Slank sangat padat, tidak hanya sebatas Pulau Jawa dan Bali saja tapi juga dari Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi.

Fans Fanatik
Perkiraan Budhi Soesatio akan grup ini ternyata benar, pangsa pasar yang dibidik Slank tepat dan memiliki kefanatikan tersendiri. Lirik lagu mereka dianggap simbol dari pemberontakan generasi muda terhadap nilai-nilai kemapanan. Oleh karena itu, markas mereka di Jl. Potlot 14 sering disatroni para penggemar Slank atau akrab disebut Slankers.Tak hanya Slankers yang kerap datang ke tempat ini, tapi juga dari kalangan musisi. Tempat ini kemudian jadi seperti sebuah komunitas, karena dari tempat ini banyak lahir musisi-musisi muda. Alumnus gang Potlot antara lain Imanez, Anang, Kidnap Katrina, Alm. Andi Liani, Oppie Andaresta dan Flowers.

Sayang, formasi solid ini pun ternyata harus pecah. Pay, Bongky dan Indra memutuskan hengkang karena adanya ketidak puasan rehadap masalah manajemen. Ketiganya lantas bergabung dan membentuk band bip. Tiga personel baru, yakni Abdee (gitar), Ridho (gitar) dan Ivanka (bas) masuk mengisi kekosongan formasi Slank. Kehadiran mereka, bisa dibilang membawa perubahan besar bagi Slank. Selain lebih semangat bermusik, penampilan Slank pun mulai berubah. Bagi Bimbim dan Kaka, tiga personil baru ini membawa gairah yang baru.
Rabu tanggal 10 Januari sebuah game online buatan anak bangsa diluncurkan di Hard Rock Café, EX Plaza Jakarta. Li"l Online (LILO), game online yang diciptakan oleh Rachmania Arunita (penulis Eiffel I"m In Love) yang diambil dari kata "little online" ini siap bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri. Game ini merupakan refleksi dari keseharian kehidupan kita di dunia nyata dan diaplikasikan ke dalam dunia maya. LILO terdiri dari dua bagian, yaitu LiLO Friendlist (www.lilofriends.com) dan LiLO Game (www.lilogame.com).
Yang menarik LiLO Game ini juga di isi dengan Soundtrack yang secara khusus dibuat oleh Group Band sejuta umat SLANK. Keterlibatan SLANK tidak hanya dalam pembuatan soundtrack saja, dalam game ini juga terdapat little potlot yang merupakan refleksi tempat nongkrong dan fans club SLANK di jalan Potlot. Dalam game ini para SLANKers bisa nongkrong bareng sekaligus berinteraksi langsung dengan karakter para personil SLANK ( Kaka, Bimbim, Abdee, Ridho dan Ivan).

Lagu yang di ciptakan SLANK untuk soundtrack ini sayangnya tidak untuk dijual umum dan hanya terdapat dalam game ini saja. Dalam acara peluncuran game ini SLANK sempat perform dan membawakan lagu yang baru pertama kali dibawakannya ini didepan public. So untuk para SLANKers harus mengunjungi dan main game ini untuk mendengarkannya. (dry)
Slank ternyata nggak cuma bisa nyanyi. Kelompok musik ini juga aktif dalam upaya memerangi penyalahgunaan narkoba. Pengen bukti? Sejak pukul 10.00 WIB, ratusan slankers, begitu sebutan untuk para fans kelompok musik Slank, udah menyemut di markas Slank. Ada apa ya? Bukan anak Slank namanya kalau nggak bikin kejutan. Bertempat di markas besarnya, Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, para personil Slank bikin acara yang cukup kreatif yaitu ngobrol bareng bertajuk Nongkrong without Drugs with Slank.
Acara yang digelar dalam rangka menyambut hari madat sedunia. Walau dihadiri oleh para slankers, acara ini sebenarnya terbuka untuk umum lho, dan tentu saja gratis. Kamu, pasti penasaran banget, acara seperti apa sih yang mereka buat? Sesuai dengan judulnya, acara yang merupakan hasil kerja bareng pihak Slank dengan Sahabat Rekan Sebaya (SRS) serta FAN Campus, sebuah pusat rehabilitasi narkoba di Jakarta, ini diisi dengan bincang-bincang dan berbagi pengalaman, penyuluhan disertai ajakan untuk memerangi penyalahgunaan narkoba, penayangan slide, pemutaran film Slank berjudul Peace Movement, hingga permainan, kuis, bazar, serta pertunjukan musik.
Acara diawali dengan bincang-bincang secara santai dan terbuka oleh kelima personil Slank yaitu Kaka, Bimbim, Abdee, Ridho, dan Ivan. ''Gue kenal narkoba sekitar tahun 1993-an lah. Saat itu belum ada putaw. Yang baru dikenal adalah heroin yang cara memakainya dibakar. Terus masuk putaw yang disuntik,'' aku Bimbim yang mengaku sering terganggu emosinya saat jadi pecandu. ''Rasanya nggak enak. Kayak dikejar-kejar setan. Pengennya dapat barang melulu. Gue jadi males bangun tidur, males mandi juga,'' ujar Bimbim.
Sementara Kaka mengaku kapok menggunakan narkoba lagi. Menurutnya, sejak pakai narkoba, waktunya banyak yang terbuang percuma. ''Seharusnya ada kerjaan yang bisa selesai hari ini juga. Tapi nggak dikerjain. Kerjainnya bisa besok, lusa, bahkan minggu depannya baru jadi,'' papar Kaka.
Saking kecanduannya, tiap kali manggung keluar Jakarta pun Kaka mengaku harus mengantongi putaw. Lah, emangnya nggak takut ketangkep? ''Gue kan mainnya cantik. Kalo tau ada polisi, gue buru-buru move duluan, tapi jangan ditiru deh!'' tandas Kaka sambil mengingatkan sama slankers agar nggak ikut-ikutan nyoba narkoba. Begitu juga slankers yang masih suka mabok, segera berhenti. ''Mulai sekarang slankers harus berhenti narkoba,'' seru Kaka yang diamini Bimbim, Ivan, Ridho, dan Abdee.
Acara yang berlangsung seru dan komunikatif ini tak ayal membuat Bunda Ifet yang merupakan ibu para personil Slank, ikutan sibuk. ''Ayo ngaku, yang masih pake tunjuk tangan, dan daftar ke posko konsultasi,'' teriak Bunda yang tak segan-segan menarik para slankers yang masih kecanduan narkoba ke meja konsultasi yang telah disediakan. ''Kalian generasi penerus bangsa harus bebas narkoba dan mulai detik ini slankers harus bebas narkoba,'' kata Bunda Ifet dalam orasi spontannya.
Sementara itu, Mohammad Rizky Putra, aktivis SRS yang juga koordinator acara ini mengatakan, acara heboh ini dimaksudkan untuk menyampaikan pesan antinarkoba kepada para penggemar Slank, alias slankers. ''Bentuknya edutainment, memberi pendidikan lewat hiburan''.
Sedangkan menurut dokter Aisah Dahlan, kepala unit narkoba Rumah Sakit Bhayangkara, Jakarta, acara seperti ini harus diadakan secara kontinyu karena cukup mengena sasaran. ''Semula mereka tertutup, tapi lama-kelamaan terbuka. Yang masih kecanduan narkoba mengaku tanpa dipaksa, lalu ingin berhenti. Untuk itu, saya berterima kasih sekali bagi yang mau berobat. Jadi, mesti ada orang yang memperhatikan mereka,'' kata dokter Aisah
Para slankers bertobat
Tahu nggak, selama dua hari diselenggarakannya acara ini, tak kurang 600 anggota slankers mendaftar ke posko konsultasi dan bersedia untuk berobat. Mereka pun janji untuk berhenti pakai narkoba. Salah satu anggota slankers yang tobat itu adalah Sisca. Cewek berusia 16 tahun ini adalah anggota slankers Lubang Buaya, Jakarta Timur. ''Gue sebenarnya sadar, hidup gue jadi nggak teratur akibat narkoba. Setelah acara ini, gue jadi mantap untuk stop narkoba. Doain aja ya,'' pintanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Arif Rahmat, slankers asal Pandeglang, Jawa Barat. ''Gue akan berobat dan bertekad untuk berhenti pakai narkoba. Para personil Slank bisa berhenti, masa gue nggak bisa sih,'' kata slankers berusia 21 tahun ini.
Sisca dan Arif serta 600 slankers lainnya bertekad untuk stop narkoba. Bagaimana dengan kamu yang masih pakai narkoba? Mestinya, kamu mencontoh personil Slank dan para slankers itu. ''Stop narkoba sekarang juga! Bermusik yes, narkoba no!'' teriak Bimbim dengan lantang di penghujung acara. Sebagai penutup, Slank dan para slankers bersama-sama menyanyikan lagu Slank berjudul Balikin. ''Balikin ... oh...oh...balikin... hidup gue kayak dulu lagi...''.
 Gitaris Slank, Abdee 'Dewa Gitar' Negara, bilang bahwa grupnya selalu ingin menyebarkan "virus" perdamaian, cinta, kesatuan, dan saling menghormati di antara manusia.  "Virus" itu, antara lain disebarkan Slank ke penggemarnya, terutama melalui lagu dan musik yang dilantunkannya
Salah satu bentuk penghargaan Slank ke penggemarnya adalah menghargai kreativitas para penggemarnya yang menggunakan lambang Slank. Misalnya, mencetak lambang Slank yang berbentuk sayap kupu-kupu ke kaos atau ke selembar kain. "Kami menghargai kreativitas Slankers," ucap Abdee.
Seperti diberitakan beberapa media masa, sebanyak 50 penumpang bus dan awaknya digiring ke Mapolsek Anyer. Mereka dibawa oleh Komandan Rayon Militer (Danramil) Bojonegara, Kapten (Inf) Saliman. Alasannya, karena mereka menyablon lambang Slank di atas bendera merah putih. Mereka dianggap melanggar Undang-Undang Lambang Negara No 127/1958 tentang penodaan dan perusakan lambang negara dan kebesaran negara.
Abdee secara pribadi menanggapinya dengan berprinsip pada slogan Slank: PLUR (Peace, Love, Unity, and Respect).  "Dua tahun terakhir ini misi Slank ingin membangkitkan kesadaran semangat nasionalisme. Daripada mereka menempel bendera negara lain, mendingan bawa bendera negara sendiri. Saat ini ada kebanggaan dari generasi muda yang dimunculkan lewat bendera yang dibawanya," ucap Abdee
Ia berpendapat bahwa warna merah-putih di selembar kain itu bisa saja tidak diartikan sebagai bendera negara, melainkan hanya sekadar dua warna berbeda, tanpa penghargaan yang berlebihan.  "Saya pribadi tidak tahu apa motivasi untuk menangkap mereka, seharusnya  tidak perlu ditangkap," ......
Untuk pertama kalinya, Slank mengemas sebuah album soundtrack. Film 'Get Married' telah memukau Kaka cs. Seperti apa album ini di mata sang gitaris, Abdee Negara? Ini dia!

"Bisa dibilang iseng, refreshing. Ah, album nyari pengalaman," ujar Abdee Abdee bertutur tentang album ini.

Lagu 'Pandangan Pertama' yang pernah dipopulerkan sama A. Rafiq itu jadi lebih ke funk, rock, latin, dangdut, semua dicampur. Awalnya kita milih lagu originalnya aja dimainkan, tapi karena idenya kita mau nampilin 'Pandangan Pertama' dengan gaya baru, kita coba aransemen.

Ada bagian dimana Nirina spoken, itu benar-benar sekali take doang, itu dia spontan. Kita bayanginnya kayak Benyamin S. dan Ida Royani modern aja.

Sementara untuk lagu andalan, 'Kuil Cinta', lagu itu sendiri secara musikal musiknya nggak jauh beda dari lagu-lagu Slank yang bertema cinta. Seperti musik ilustratif, secara musik lagu ini lebih ilustratif. Kita benar-benar ngikutin mood dari film itu. Kita nonton secara keseluruhan, kita tangkap di beberapa bagian yang menggambarkan perjalanan cinta.

Apa yang membuat Slank akhirnya memutuskan untuk mengarap album ini? Kabarnya Slank menghabiskan banyak waktu untuk berpikir hingga akhirnya mau membuatnya?

"Pertimbangannya lebih ke tema film itu sendiri cocok nggak sama kita dan pesan dari film itu. Dan ternyata kita suka. Dari hasil nonton film, kita putusin kita ikutan."


Sisa track album ini diambil dari tembang-tembang lawas Slank. Beberapa diantaranya juga sempat jadi hits. Tak butuh waktu lama untuk Kaka, Abdee, Ridho, Ivan dan Bimbim menggarap album ini. Hanya 3 hari take di studio dan kurang dari 1 minggu mengerjakan keseluruhan musik untuk film tersebut.

Film 'Get Married' yang bergenre komedi itu disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Nirina Zubir sebagai bintang utama bersanding dengan Desta 'Club Eighties', Aming, Ringgo Agus Rahman juga Richard Kevin.

Track List :
1. Pandangan Pertama feat. Nirina
2. Kuil Cinta
3. Orkes Sakit Hati
4. Loe Harus Grak
5. Atmosphere Ngeblues
6. Sosial Betawi Yoi (SBY)
7. Atas Nama Blues
8. Friendship
9. Pacar & Sahabatku
10. Kamu Harus Pulang
Tahun 2007 lalu Slank berangkat ke Amerika untuk melakukan rekaman album internasional pertama mereka. Di negeri Paman Sam tersebut, Slank menjalani masa karantina untuk pembuatan album dan video klip dalam bahasan Inggris.
"Ini album pertama kami dalam bahasa inggris. Ada 10 lagu dalam album internasional ini. Lima lagu lama yang ditranslet ke dalam bahasa Inggris dan lima lagu baru," ucap Kaka Slank
Ia menjelaskan, album internasional Slank akan diproduseri oleh Alex Saraceno melalui perusahaannya Blues Tunes inc. Rekamannya bertempat di studio city sound, 4412 USA. Slank berada di Amerika selama 33 hari sekaligus tur album perdana. "Ini Impian Slank sejak lima tahun silam. Dan sekarang baru terwujud," tutur Abdee Slank.
Abdee menambahkan, debut album Internasional ini pembuktian Slank sebagai musisi Indonesia yang bisa menembus pasar Amerika dan Eropa. Pasalnya, selama ini hanya musisi Eropa yang datang ke Indonesia. Sementara mereka, mengenal Indonesia hanya sebagai negara teroris. "Kami datang untuk bermain musik. Bukan menjadi teror," sergahnya.
Kemampuan bermusik Slank tak diragukan lagi. Super Grup Band itu tak henti membuat kejutan. Slank akan segera merilis album kolaborasi dengan band asal Jepang, Big Hit.”Saat ini, Slank lagi bikin lagu buat album terbaru yang merupakan album kolaborasi Slank dengan band asal Jepang, Big Hit,” jelas Kaka di markas Slank, Potlot 3, Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2008).Selesai membuat lagu, Slank akan terbang ke Jepang untuk membuat video klip. Rencananya, album tersebut akan dilaunching setelah Slank pulang ke Tanah Air.
Ada yang unik dari album tersebut, yaitu mengenai judul album. Jika album diedarkan di Indonesia, album kolaborasi itu dinamai Big Hit. Sebaliknya, jika diedarkan di Jepang, album tersebut dinamai Slank.
Album kolaborasi ini jelas menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi band ini sendiri dan bagi seluruh Slanker Tanah Air.

Bimo Setiawan Almachzumi
Nick Name : Bimbim
D.O.B : Jakarta, 25 December
Believe : Islam
Height/Weight : 173 cm / 52 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Van Hallen, Rolling Stones, Queen
Position : Drums / Percussions / Guitar
Musical Background :
Self learning to drumming at the age of 13. First gigs in Junior High with Cikini Stones Complex. Former member of SLANK.

Akhadi Wira Satriaji
Nick Name : Kaka
D.O.B : Jakarta, 10 March
Believe : Islam
Height/Weight : 171 cm / 60 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Bob Marley, David Coverdale
Position : Guitars / Vocal Cord
Musical Background :
Learnt to sing at the age 9, Forming a band with cousins and friends in Junior High. Self learn to sing by listening his favourites musician's recorded tapes, Vocalist of LOVINA band, borrowed as vocalist

Ivan Kurniawan Arifin
Nick Name : Ivanka
D.O.B : Jakarta, 9 Desember
Believe : Islam
Height/Weight : 170 cm / 55 kgs
Hobby : Musics
Influence : Rolling Stones, Beatles
Position : Bass / Guitars
Musical Background :
Began to learn guitar at the age of 14 . Finalist at West Java Rock Festival. Foemer member of House Of The Rising Sun Band, Bass player for Imanez' Otto Jam, Supporting musician for SLANK's 6th local album.

Mohammad Ridwan Hafiedz
Nick Name : Ridho
D.O.B : Ambon, 3 September
Believe : Islam
Height/Weight : 173 cm / 50 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Blues Saraceno, Nick Nolan, Beatles, Jimmy Hendrix
Position : Guitars
Musical Background :
Began to learn music in Samarinda at the age 12. Former member of Cat Power Band. Took a musical course with Didi AGP and Bintang Indiarto in high school. Former member of Last Few Minutes (LFM) Band. Took a guitar course at Musician Institute Hollywood,LA. Supporting musician for Vina Panduwinata, Nita Tilana, Nugie, Vony Sumlang. Joining SLANK in the recording album "TUJUH".

Abdee Negara
Nick Name : Abdee
D.O.B : Donggala, 28 June
Believe : Islam
Height/Weight : 170 cm / 50 kgs
Hobby : Motor Cross
Influence : Keith Richard, Jimmy Hendrix
Position : Guitars
Musical Background :
Took a guitar course at ILW Farabi in 1988. Supporting musician for Gideon Tengker, Ermy Kulit, Michael "Sket" Meyer, Eki Lamoh. Former member of Interview Band with Hengky Supit, DOR Band with Wawan and Michael Meyer, ENEMES Band with Sandy and Iram "U" Camp, Makhatana Band with Dino and Yoyo "Bayou", KRS with Cendy Luntungan, Harry Anggoman. ARJACO with Arthur Kaunang and James F. Sundah.

Joining SLANK in the recording album "TUJUH".

PENGGEMAR

Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap. Dan Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal sebagai Slankers.

SLANK FANS CLUB

Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi yang dibentuk oleh manajemen Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank.

BULETIN SLANK

Untuk menyampaikan informasi kepada para Slanker, Slank dan manajemennya memutuskan untuk membuat sebuah newsletter yang kemudian disebut dengan nama Buletin Slank. Buletin ini berisi jadual, kisah-kisah pendek perjalanan tur panggung slank dan sebagainya. Nama buletin sendiri dipakai sebagai simbol agar para slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan slank di kalender kegiatan mereka masing-masing.

Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.

KORAN SLANK

Koran Slank diterbitkan pertama kali pada 10 Maret 2002.

DISKOGRAFI

1. 1990 - Suit-Suit....Hehehe (Gadis Sexy)
2. 1991 - Kampungan
3. 1993 - Piss
4. 1995 - Generasi Biru
5. 1996 - Minoritas
6. 1996 - Lagi Sedih
7. 1997 - Tujuh
8. 1998 - Mata Hati Reformasi
9. 1999 - 999+09
10. 2001 - Virus
11. 2003 - Satu Satu
12. 2003 - Bajakan!
13. 2004 - Road to Peace
14. 2005 - PLUR
15. 2006 - Slankissme
16. 2007 - Slow But Sure
17. 2007 - Original Soundtrack "Get Married"
18. 2008 - Slank - The Big Hip
19. 2008 - Anthem For The Broken Hearted
20. 2009 - Original Soundtrack Generasi Biru


Personil : Bim-Bim
Kaka Ridho Ivanka Abdee
Mantan Personil : Bongky
Pay Indra Reynold
Album Studio : Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy) - Kampungan - Piss! - Generasi Biru - Minoritas - Lagi Sedih - Tujuh - Mata Hati Reformasi - 999 - 09 - Virus - Satu Satu - PLUR - Slankkissme - Slow But Sure
Album Lain : Konser Piss 30 kota - Virus Roadshow - Bajakan - Road to Peace - Ost. Get Married


Tidak ada komentar: